Saturday, October 31, 2015

Surat Untuk Andaru

Setiap manusia nggak ada yang sempurna. Mana ada manusia semuanya bagus. Begitu juga dengan manusia yang bernama Andaru. Iya kamu! Ntah kamu lagi baca ini apa nggak, terserah aku juga males kalo share sesuatu juga nggak pernah kamu gubris. Nggak pernah ada bahasan dari kamu. 

Kita sering ngobrol tentang "apa sih yang kamu suka dari aku?" "apa sih bagusnya aku di mata kamu?". Sering kali aku menjawab "nggak ada. Kamu jelek semua". Iya, bener banget. Kamu orangnya nggak pernah bisa nurut sama aku. Harusnya kamu itu nurut, selagi aku masih ngomong hal yang positif tentang kamu, buat kamu, untuk kebaikan kamu, harusnya kamu nurut! Selain itu kamu orangnya juga nggak peka. Suka nggak bisa menyadari ekspresi aku ini tandanya apa, kalo aku udah ngomongnya begini tandanya apa. Kamu suka sotoy, bilangnya "halah, aku tau kamu ndut", tapi faktanya suka kebanyakan kamu nggak tau.

Nggak mau nurut, nggak peka, kamu juga kalo dimarahin suka marahin balik! Berkali-kali aku bilang kalo yang 1 udah panas jangan makin dipanasin. Apa salahnya coba diam dan mengalah. Nah, ini nih satu lagi, kamu masih suka berpikir orang yang diam, mendengarkan, dan mengalah itu mencirikan orang yang pasrah dan goblok. Padahal dengan kamu bersikap demikian, aku merasa kalah, ternyata kamu menyikapi aku yang lagi cococowet eh kamu bisa menyikapinya dengan dewasa, tenang, dan penuh pengendalian diri. Terus kalo udah sama-sama marah, kamunya yang sok-sokan diam, terus sok-sokan mikir, sok-sokan ngaku kalo kamu ngerasa kesel sama diri sendiri. Aku nggak butuh yang kayak gitu, ruk! Kamu juga orangnya nggak rapi dan nggak terorganisir. BERANTAKAN! Selain itu kamu juga orangnya suka nggak nepatin janji, doyan berjanji tapi nggak pernah mau tepati. Ayo inget! Apa aja yang udah kamu janjiin ke aku?! Pokoknya aku bete berat, kesel banget kalo kamu udah kayak gitu.
Yah meskipun kamu orangnya suka kurang peduli, suka lupa sama aku, nggak perhatian sama aku, nggak selalu ada disaat aku butuh dan sedih, tapi aku ngerasa bahagia. Kamu adalah orang tersabar dalam menghadapi aku yang pernah aku temui. Meskipun aku selalu mencak-mencak, suka seenaknya sendiri, manja, dan egois, kamu masih bersabar menghadapi aku. Masih meng-"iya"kan omongan aku. Sekarang kamu berubah menjadi lebih rapi dan bersih dalam berpenampilan. Coba kamu inget dulu pertama ketemu sama aku, penampilan kamu berantakan banget. Masa mau ketemu gebetan pake sendal jepit dan kaos buluk? Kamu mesti bersyukur ruk, meskipun penampilan kamu begitu aku masih mau kan sama kamu? Masih mau kan menerima kamu, ya meskipun suka aku bawelin untuk berubah :) hahahaha


Ada orang yang mengatakan cuma di drama film yang cowoknya bilang "Kamu kenapa? Aku ada salah ya sama kamu?". Pernyataan itu salah! Aku suka ketika kamu nanyain keadaan aku dan mengkaitkannya dengan perbuatan kamu. Yah meskipun sebenarnya aku lagi nggak kenapa-kenapa, tapi aku hargai usaha kamu untuk peduli menanyakan perasaan aku. Kamu orangnya setia. Setia nggak hanya nggak selingkuh dari cewek. Kamu masih mau setia dengan aku yang begini. Dengan segala keburukan aku, kamu masih setia dari aku, masih sayang sama aku. Disamping itu hal terpenting adalah kamu bisa menerima bagaimana aku dan bagaimana masa lalu aku. Nggak semua laki-laki bisa menerima aku apa adanya. Nggak semua orang bisa menerima keadaan aku yang begini. Nggak semua orang bisa bersabar dan menerima aku yang terkadang suka menggila. Aku bahagia bisa ketemu orang yang mau menerima aku seutuhnya.

Terima kasih sudah mau menunjukkan bahwa kamu serius dengan aku. Meskipun mama aku yang sifatnya begitu, tapi kamu masih mau berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih sama aku. Terima kasih kamu sudah mau bekerja keras demi mewujudkan keinginan kamu untuk hidup sama aku. Aku percaya kamu, ruk. Aku percaya kamu tulus sama aku. Aku percaya kamu sayang sama aku nggak semata-mata siapa Bapakku dan berapa harta dari Bapakku. Aku percaya kamu disana sedang berjuang agar aku nggak hidup susah kedepannya. Aku percaya itu. Kamu bisa menjaga itu kan? Nggak masalah kok kita nggak ketemu berbulan-bulan bertahun-tahun asal kepercayaan aku nggak sia-sia. Kamu disana dan aku disini, yuk kita sama-sama menjaga kualitas hubungan ini:)

Terima kasih sudah mau menyayangi aku seutuhnya...

Friday, October 16, 2015

Curahan Hati Dina di Malam Hari

Selamat malam semua. Maaf udah lama sekali aku nggak posting blog. Sebenarnya ada banyak draft tapi nggak tau kenapa aku merasa tulisanku tersebut masih belum sempurna. Malam ini aku mau menulis tentang curahan hatiku. Hari ini aku sedih. Aku merasa pesimis dalam melangkah. Kenapa? Well aku sebenarnya tidak pandai berbasa-basi, jadi aku mau langsung ke inti dari apa yang aku rasakan.
 
Aku mendapati kalimat. Kalimat tersebut dalam sekejap mampu membuat aku jatuh dan hilang rasa percaya diri. Aku unik. Aku orangnya keras, tegas, berbicara lugas, dan cenderung sedikit kasar. Tapi, dia menganggap aku yang begitu tidak bisa diterima di perusahaan mana pun. Oh iya sebelumnya aku mau menyampaikan bahwa aku sudah 1 bulan menyandang gelar sarjana, jadi ini masa-masaku mencari pekerjaan. Oke, back to topic. Kenapa aku langsung minder? Hal ini disebabkan:
1. Semasa kuliah aku sering apply magang di fakultas sendiri. Aku apply 2 unit terapan di fakultas psikologi dan 2-2nya tidak ada satu pun yang menerima aku
2. Beberapa temanku kuliah sambi kerja. Mereka mudah sekali diterima magang oleh perusahaan-perusahaan, bahkan ada yang saking sibuknya kerja sampai-sampai kuliah pun sedikit terabaikan
3. Aku apply perusahaan ini itu dan nggak ada 1 pun aku mendapat panggilan
 
Mungkin sebagian orang ini adalah hal sepele dan "halah baru 1 bulan juga". Ketahuilah para pembaca, jujur dalam hatiku aku merupakan tipe orang yang tidak mau kalah, tidak mau tersaingi, dan tidak mau diremehkan. Melihat lingkungaku, teman-temanku yang demikian sebenarnya membuatku sedikit pesimis, tapi aku masih percaya sama diriku sendiri sebelum aku mendapat kalimat yang tidak mengenakan itu.
 
Apakah aku tidak bisa menjadi diri sendiri? Apa dunia industri, dunia wirausaha, atau dunia profesional lainnya tidak bisa menerima manusia macam aku ini? Lalu apa?
 
Oke baiklah. Tidak hanya itu. Selain sifatku, ternyata aku juga masih kurang rajin beribadah? Apakah semua karena faktor itu? Karena, seberusahanya aku, aku merasa masih kurang, masih unlucky, masih belum membuahkan hasil.
 
 
......
...
.
 
Ah.. aku harus mencari cahaya semangatku kembali.
Powered by Blogger.