Thursday, September 8, 2016

These Things...

Beberapa minggu yang lalu aku membersihkan barang-barang yang menumpuk di bawah meja rias kamar aku. Ternyata banyak sekali barang yang tidak berguna di sana. Ditengah aku sedang bersih-bersih dan beres-beres aku menemukan satu kotak yang mana aku nggak pernah melihatnya tetapi seketika itu juga aku tiba-tiba teringat akan suatu momen di masa lalu. Aku udah feeling nih "Wah ini isinya kayaknya barang-barang aku waktu SMA deh".
 
Ternyata...
 
BENAR
 
Di dalam kotak itu aku menemukan sebuah kacamata berwarna putih.
 
 

Duh itu kacamata termasuk yang paling awet yang pernah aku pakai (selain yang aku pakai saat ini). Semasa hidup aku udah berapa kali ganti ya? Pokoknya kacamata frame putih ini yang paling awet, yang menemani aku selama hampir setahun :D
 
Selain kacamata aku juga menemukan idcard sekaligus kartu pelajar aku semasa SMA dulu.
 

Warnanya sudah memudar dan menguning. Dulu aku suka banget tempelin stiker-stiker di idcard aku. Di case idcard-nya sih, nggak pernah langsung di kartunya. Aku juga dulu pernah iseng tempelin foto aku sendiri (fotobox yg gayanya alay) atau foto berdua sama mantan di idcard aku. HAHAHA untungnya nggak pernah ketahuan guru.
 
Di sekolah kalo lupa bawa idcard langsung potong poin dan wajib menggunakan fotokopi idcard yang udah disediakan oleh sekolah. Aku termasuk cukup sering ketinggalan idcard di rumah :D

Selain ketinggalan idcard, kunci loker juga pernah ketinggalan.

dan..

Aku anaknya sering banget telat loh.
 
Dulu aku bukan orang yang suka pakai jam tangan, tetapi ketika aku masuk SMA aku mulai membiasakan diri. Merasa udah gadis seutuhnya jadi nggak lucu aja tangan polos kayak anak SD. Aku inget banget jam pertama aku itu model sporty gitu dan warnanya pink. Terus aku bosen dan aku iseng pake jam tangan MD yang lebih kayak jam tangan cowo sih.
 
Maaf ya kualitas gambarnya jelek. Maklum foto kamera 2 megapixel
Dari model kayak sporty, kecowo-cowoan, maskulinan aku mulai menggunakan jam tangan lebih kecewe-cewean (karena sudah merasa gadis seutuhnya).
 
 
Yuk beralih jam tangan ke teman-teman dekat semasa aku SMA. Aku dulu sebenarnya adalah orang yang paling nggak bisa bergaul, paling nggak bisa bersosialisasi. Aku nggak tau mesti bersikap seperti apa di depan anak-anak seusia aku. Maka dari itu sejak SMP hingga SMA aku nggak begitu punya banyak teman (sekarang juga begitu sih, tapi nggak separah dulu).
 
Perpindahan dari Padang ke Palembang, meskipun 2 kota ini berada dalam 1 pulau yaitu pulau sumatera, tapi tetap budaya, kebiasaan, dan bahasa mereka jauh berbeda. Aku dulu sempat shock dengan orang-orang Palembang. Di Palembang nggak ada yang pakai bahasa Indonesia, semuanya pakai bahasa Palembang. Untungnya bahasa Palembang itu mudah, jadi aku cepat menguasai.
 
Selain shock dengan logat bahasa dan kebiasaan mereka, aku yang sulit bergaul juga mengalami beberapa masalah di tahun pertama aku sekolah. Aku sempat dijauhi oleh teman-teman satu kelas, nggak hanya itu ada beberapa anak kelas sebelah memusuhi aku. Aku nggak tau kenapa dan aku juga nggak mau mencari tau. Nggak lama anak kelas sebelas yang memusuhi aku akhirnya mengaku kenapa alasan mereka yang aku sama jadi heran sekaligus ketawa. Mereka memusuhi orang yang orang itu nggak melakukan hal itu (hahaha)
 
Nggak cuma itu sih, karena sebenarnya emang dasarannya aku cuek sih jadi aku bodo amat dijauhi sama anak-anak sekelas maupun di luar kelas :D.
 
O iya aku lupa cerita kegiatan aku di SMA. Waktu SMA aku ikut kegiatan marching band, cheerleader, dan drama teater.
 
Di marching band posisi disitu adalah sebagai flyer yang mana itu ngapain ya? Mendadak dede lupa..
 
OH
 
Dance sambil bawa bendera atau senapan. Harusnya sih ada 3, tapi aku lupa 1 lagi apa.
 
Aku suka banget ikut marching band, kakak pembinanya aktif mau mengikut sertakan adik-adik didiknya untuk ikut perlombaan. Yah yang namanya sekolah sih lebih mengutamakan kegiatan akademik, soo~ susah gitu deh jadi batal semuanya.
 
Aku ikut marching band cuma setahun karena aku udah lebih fokus dengan kegiatan cheerleading. Ntar dulu bahas cir-cirannya, aku mau bahas drama teater aku.
 
Nah, drama teater di sekolah aku terbilang baru, yang mendirikan adalah guru bahasa Indonesia SMP Kumbang. Pesertanya nggak lebih dari 15 orang. Selain itu juga jarang banget kita latihan. Nah, lucunya, bapak guru kami mendaftarkan anak didiknya untuk ikut lomba drama teater. Karena yang mengadakan adalah guru, kami semua bisa ikut lomba tapi....
 
.....tanpa difasilitasi oleh sekolah.
 
Drama teater nggak tau kabarnya setelah aku karena aku udah lupa. aku cuma ikut kegiatan ini selama 1 semester aja.
 
Lanjut kegiatan yaitu cheerleader.
 
Nggak di blog, di sosmed, terus di tumblr pasti ada nyinggung kegiatan ini. Ya iyalaaah.... Ini adalah kegiatan terfavorit aku. Passion aku pada masa itu. *ujung-ujungnya nggak dibahas
 
Masa sekolah dulu banyak banget pengalaman yang paling menyenangkan dan paling menyedihkan.
Aku punya teman yang begitu baiknya, begitu pengertiannya dengan sifat-sifat egois dan manja aku, yang mau dengan betahnya mendengar curhatan aku, yang nggak pernah biarin aku bengong sendirian, yang mau remedial dan belajar bareng, yang kami saling mengurusi teman yang sedang sakit, dll.
 
Aku juga sempat menjadi remaja dijauhi anak sekelas, sempat merasakan abusive relationship, sakit-sakitan, dimaki dan dibentak oleh guru di depan murid-murid, nilai pelajaran nggak pernah mendapat yang terbaik, dan hal menyedihkan lainnya berhasil membentuk aku menjadi Dina yang sekarang.
 
Dina yang sekarang lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan
Dina yang sekarang lebih senang belajar
Dina yang sekarang mudah untuk tersenyum
Dina yang sekarang lebih bisa menghargai orang lain
Dina yang sekarang lebih menjaga kesehatannya
Dina yang sekarang bisa memahami orang lain
Dina yang sekarang menjadi sabar
Dina yang sekarang menjadi Dina yang matang dan dewasa
 
 
Terima kasih pengalaman:)
 
 
 
A gift from Erika & Epin


Semua murid IPS 1 dan IPS 2

2 tahun bersama anak-anak IPS 1

Powered by Blogger.